Wednesday, 13 May 2015

master silinder rem

http://www.bestcarsguide.com/wp-content/uploads/2009/11/Master-Cylinder.jpg 


 Master silinder adalah  komponen dari sistem rem yang berfungsi meneruskan tekanan pedal rem menjadi tekanan minyak dalam suatu silinder melalui mekanisme gerak torak.


Menurut Hari (2010) cara kerja master silinder adalah sebagai berikut:

 
 gambar saat pedal di lepaskan             gambar saat pedal di injak

·     #  Saat pedal rem diinjak
Piston no. 1 bergerak ke kiri dan piston cup menutup compensating port, sehingga menyebabkan tekanan hidraulis dalam silinder bertambah dan tekanan ini diteruskan ke wheel cylinder kembali ke reservoir.
·     # Saat pedal rem dibebaskan
Piston kembali ke posisi semula oleh tekanan hidraulis dan tegangan return spring, dan minyak kembali ke reservoir.

Macam-Macam Master Silinder
 Secara Garis besar terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Master rem mobil tipe silinder tunggal yaitu master rem mobil di mana jumlah piston dalam silinder 
     remnya hanya satu.
 2. Master rem mobil tipe silinder ganda yaitu master rem mobil di mana jumlah piston dalam silinder remnya
      ada dua.
 untuk kedua tipe diatas yang paling sering di gunakan adalah tipe ganda, karena mempunya kelebihan yaitu sistem hidraulisnya dipisahkan menjadi dua, masing-masing untuk roda depan dan belakang. Dengan demikian bila salah satu sistem tidak bekerja, maka sistem lainnya akan tetap berfungsi dengan baik.
 


pada gambar diatas merupakan sistem pemasangan dari master silinder ganda. pada gambar conventional piping merupakan konstruksi model pemasangan yang digunakan untuk mobil dengan pengerak belakang dengan memasang satu sistem hidrolis untuk roda depan dan yang satunya untuk roda belakang. pada model diagonal piping digunakan untuk mobil dengan pengerak depan, karena roda depan mendapat beban yang lebih maka di gunakan sistem hidrolis split silang, yang terdiri dari satu set saluran rem untuk roda kanan depan dan kiri belakang, dan satu set saluran rem untuk roda kiri depan dan kanan belakang, dengan demikian efisiensi pengereman tetap sama pada kedua sisi (tetapi dengan setengah daya penekanan normal) walaupun salah satu dari kedua sistem tersebut terjadi kerusakan.

No comments:

Post a Comment